Salam blogger. Kali ini saya akan sedkit embahas kelemahan yang ada dalam dunia industri game di Indonesia. Simak ya!
Era digital mendorong industri game dan kreatif di Indonesia berkembang pesat. Namun seberapa besar para pelaku industri game dalam negeri mampu bertahan dari gempuran asing.
Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI), Robbi Baskoro mengakui lemahnya industri game Indonesia lantaran kualitas karya para pengembang game lokal. Padahal, gamer tidak melihat apakah game tersebut buatan Indonesia atau luar negeri.
"Kualitas karya game itu, orang tidak melihat game lokal asal bagus dan kontennya relevan itu saja," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (29/7).
Selain itu, pendapatan dan potensi yang sangat besar di industri game sebagian besar masuk ke kantong pelaku industri luar negeri, termasuk game-game yang dibuat pengembang mancanegara. Hanya kurang lebih 1 persen saja pendapatan tersebut yang masuk ke pengembang dalam negeri dengan memainkan game-game lokal.
"Kadang kurang ekspos terhadap game buatan Indonesia ini di mata para gamer mainstream, terutama yang rela mengeluarkan uang untuk bermain game dan juga kalah dari game dari Jepang dan Amerika," ungkapnya
Untuk itu, melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengembang game Indonesia melalui pertukaran ilmu dengan pengembang dan pelaku industri game internasional di ajang "Game Prime 2017". Sehingga ajang "Game Prime 2017" bisa menjadi akselerator pertumbuhan industri game Indonesia agar bisa menjadi pemain besar di pasar game global.
"Saya melihat growth tiga sampai empat kali lipat setiap tahun (pameran game), kualitas sangat bagus, segi kualitas, artinya melalui pameran ini kita bisa mengisi kekosongan dari kelemahan industri game Indonesia," ucap dia.
Demikian bahasan singkatnya.
Sebentar lagi Lokapala Game Moba Asal Indonesia Akan segera rilis, ayo dapatkan informasi terupdatenya di sini
BalasHapus